RS PMI GELAR PELATIHAN KONSELING MENYUSUI
Rumah Sakit PMI Bogor bekerjasama dengan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) menyelenggarakan pelatihan konseling menyesui.
"Pelatihan konseling menyusui ini menerapkan modul 40 jam sesuai dengan rekomendasi badan kesehatan dunia WHO," kata Selvie Amalia dari AIMI Bogor.
Selvie mengatakan, pelatihan menyusui diikuti sekitar 20 peserta yang berasal dari berbagai kalangan baik itu tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat dan juga masyarakat umum, maupun swasta.
Menurutnya, pelatihan konseling menyusui, modul 40 jam WHO merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan oleh AIMI yang menggandeng Selasi serta RS PMI. Pelatihan berlangsung selama lima hari terhitung mulai tanggal 14 sampai 18 Agustus bertempat di RS PMI. Setiap harinya pelatihan dilaksanakan selama delapan jam.
"Sesuai dengan modul dari WHO pelatihan ini selama 40 jam dibagi dalam lima hari, setiap harinya selama delapan jam," katanya.
Ia menjelaskan, pentingnya pelatihan konseling menyusui tersebut adalah untuk melahirkan konselor yang dapat mendampingi ibu menyusui tanpa menjustifikasi. Memberikan informasi yang relevan yang dapat diterim oleh ibu.
Selama ini, lanjutnya, banyak ibu yang mengeluh sulit memberikan ASI, dan selalu orang yang memberikan arahan menjustifikasi sang ibu, karena ketidaktahuannya dalam memberikan ASI yang benar dan tepat.
"Padahal justifikasi yang tanpa kita sadari ini berefek sangat besar bagi psikologis ibu sehingga semakin sulit memberikan ASInya," kata Selvie.
Selama pelatihan, setiap peserta yang menjadi konselor mendapat arahan dan pendampingan dari AIMI dan Selasi agar menjadi konselor yang dapat memberikan solusi bagi ibu menyusui untuk dapat memberikan ASI nya secara ekslusif kepada anaknya.
Metode pelatihan yang diberikan, selain mendengarkan paparan, berbagi informasi dalam kelas, serta praktek lapangan dengan mendatangi lokasi persalinan, dan branstroming dan diskusi.
"Melalui konseling ini, konselor diajarkan untuk tidak mendampingi ibu menyusui dengan tidak menjustifikasi, lebih banyak mendengar dan memberikan informasi yang relevan," katanya.
Diharapkan dari pelatihan ini, para konselor dapat mendamping ibu-ibu menyusi agar mampu memberikan ASI secara ekslusif kepada anak-anaknya agar menjadi anak-anak emas yang berkualitas. Dan dapat menularkan informasi dan ilmu yang diperoleh kepada para ibu lainnya.
Pada pelatihan tersebut, peserta juga berkesempatan mendapat arahan dari Ketua Selasi Utami Roesli, yang menyampaikan manfaat besar dari pemberian ASI tidak hanya bagi anak, tetapi juga bagi ibu. Manfaat tersebut berkaitan dengan kesehatan dan menghasilkan generasi yang cerdas.