Pengaruh Puasa Bagi Penderita Stroke

Pengaruh Puasa Bagi Penderita Stroke

Stroke merupakan penyakit menahun yang diderita masyarakat. Tapi tidak menjadi alasan untuk tidak menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Karena ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala, tapi juga secara ilmiah bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Bahkan dengan menjalankan ibadah puasa, mereka yang menderita penyakit tertentu dapat sembuh dan minimal tidak bertambah parah. “Bagi yang menderita stroke dapat menjalankan puasa pada bulan Ramadan”, jelas dr. Apollo SM Napitu, Sp.BS kepada Radar Bogor di sela-sela kesibukannya di RS PMI Bogor. Menurutnya, dengan berpuasa penderita stroke akan menjalani pola hidup yang sehat, teratur dan lebih disiplin.

 

“Adanya waktu makan yang harus dijalani, saat makan sahur dan berbuka puasa. Tidak seperti hari-hari biasanya, setiap saat dapat makan dan minum”, jelasnya. Pada Ramadan, tidak hanya menahan haus dan lapar, juga mengontrol emosi dan meminimalkan adrenalin akan memberikan efek baik pada tubuh dapat mengurangi resiko stroke.

 

Dengan berpuasa, penderita stroke dapat mengontrol menu makanan serta waktu makan, minum berkurang dan akhirnya berat badan berkurang. “Berat badan atau kegemukan merupakan penyebab utama terjadinya stroke,” ujar dokter yang ramah menghadapi semua pasiennya ini. Tidak hanya dapat mengurangi makanan, dengan berpuasa pada Bulan Ramadan akan membantu tingkat emosional penderita stroke lebih stabil.

 

Stroke terjadi karena beberapa penyakit yang diderita oleh masyarakat. Seperti darah tinggi, diabetes, kolesterol, jantung. Dan dari penyakit tersebut, sebagian dipengaruhi oleh pola makan yang salah dan kurang sehat. Gaya hidup saat ini memang semakin membuat jauh dari hidup sehat sehingga menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya stroke. “Intinya berpuasa bagi penderita stroke baik sekali. Untuk membantu menjalani pola hidup sehat dan teratur,” jelasnya.

 

HINDARI DAGING DAN IKAN ASIN

 

Sebaiknya penderita stroke tetap makan sahur dan berbuka puasa sesuai aturan makan yang seharusnya. Tidak mengkonsumsi makanan yang sudah disarankan untuk tidak dimakan. “Makanlah makanan yang sehat, seperti memperbanyak makan sayur dan buah,” ujar dokter yang mempunyai seabrek kegiatan ini. Menurutnya, yang terpenting bagi penderita stroke, perbanyak minum air putih. Tambahnya, penderita stroke harus benar-benar menjauhi makanan yang banyak mengandung kolesterol atau lemak jenuh seperti daging, junkfood dan fastfood serta makanan yang digoreng.

Selain itu harus dapat menghindari makanan yang mengandung garam tinggi. Misalnya ikan asin, sayur dan buah yang diasinkan serta mengurangi cemilan, makanan yang sudah diawetkan dalam kaleng. “Jauhkan makanan dan minuman yang tinggi kadar gula. Dan karbohidrat juga akhirnya langsung dapat mempengaruhi peningkatan berat badan atau kegemukan,” terangnya. Karena kegemukan sebagai penyebab utama stroke.

Tidak hanya makanan tersebut, yang perlu dihindari penderita stroke juga hindari minuman yang bersoda dan mengandung gula tinggi serta meninggalkan minuman yang mengandung alcohol. “Dengan berpuasa penderita stroke akan meninggalkan minimal terus mengurangi jenis makanan yang saya sebutkan tadi.” Tuturnya.

 

Sumber: Female Radar Bogor (Jum’at 19 Juli 2013)

 

Jadwal Praktek Poliklinik Afiat (Bedah Saraf)

Dr. Apollo SM Napitu, Sp.BS             

Senin       08.00-09.00

Selasa     08.00-10.00 & 15.00-16.00

Rabu       08.00-09.00

Kamis      08.00-09.00

Jumat      08.00-09.00

Sabtu      08.00-09.00